Sabtu, 17 November 2012
(OTAK KIRI) Saya - Mungkin Kita Semua - dan Kebaikan Semu
Setiap saat saya, mungkin kita, selalu diajarkan untuk menjadi orang baik, yah orang yang baik. Wujudnya dengan mau membantu sesama dan berbagi. Dari kecil hingga saya gedhe, ajaran kebaikan itu lah yang selalu ditanamkan. Dan saya yakin, saya juga akan mengajarkan kebaikan, cinta kasih kepada anak-anak saya kelak. Dengan demikian, saya - mungkin juga kita semua, adalah orang-orang baik, yang senantiasa bersedia berbagi dan saling menolong.
Pagi ini saya berangkat ke kantor dengan naik motor, seperti hari-hari biasanya. Oh, saya tersadar, ko begitu banyak orang-orang yang kekurangan di sekitar kita, begitu banyak orang-orang yang tetap miskin meski mereka bekerja keras siang malam. Apa ada yang salah? bukankah saya, mungkin kita semau adalah orang baik yang bersedia berbagi?
Pertanyaan itu sempat hilang, kesibukan di kantor membuat saya melupakan pertanyaan tersebut. Sore harinya ketika pulang dari kantor, saya sempatkan mampir ke sebuah toko, sekedar membeli sabun dan pasta gigi. Toko tersebut cukup ramai pengunjung, apalagi kalau akhir minggu begini. Motor saya parkir, tetapi saya kemudian bingung, waduh helm saya mau ditaruh dimana ya? maraknya pencurian helm membuat saya berpikir dua kali untuk meninggalkan helm di motor. Pikiran aneh, seakan-akan saya sangat meyakini korban berikutnya adalah helm saya. Tetapi apalah daya, saya tetap putuskan untuk meninggalkan helm di motor saja. Berikutnya bisa ditebak, selama didalam toko, mata tidak pernah lepas dari helm yang nangkring di atas motor saya.
Hanya butuh 10 menit, saya sudah kembali ke parkiran, dan menemukan helm saya dalam kondisi aman. Tidak lama, saya kembali ingat pertanyaan tadi pagi, mengapa masih banyak orang miskin. Helm ini mengingatkan saya, bahwa saya terlalu risau helm saya hilang, takut rugi helm dicuri...yah sebuah helm, telah berhasil membuat saya khawatir seumur hidup. Jika kehilangan helm saja membuat saya khawatir, lalu apakah mungkin bagi saya, mungkin kita semua, untuk berbagi dengan orang yang membutuhkan? Jelas sekali tidak mungkin, ga bakal iklas lah, wong helm hilang saja ga ikhlas ko.
Kesadaran yang sungguh ironis, mengapa masih banyak orang miskin di sekitar kita? jawabnya adalah karena saya - mungkin kita semua - adalah orang-orang baik yang takut kehilangan helm! Kita adalah orang-orang baik yang tidak mau berbagi kemakmuran dengan orang lain.
" Dimana hartamu berada, disitulah hatimu berada"
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar